Hikayat Wira Bersaudara Masuk Islam
Alkisah maka tersbutlah perkataan ceritera daripada Raja Habsyi itu terlalu besar kerjaan didalam negeri Habsyi itu. Maka banyaklah raja – raja yang takluk kepadanya itu. Serta dengan rakyar hulubalang tiada terpemanai lagi. Kemudian maka baginda itu pun mendengarlah khabar di negeri mesir itu ada putri terlalu amat parasnya bernama Siti Baghdad. Maka baginda itu pun menyuruh patih berbuat suatu surat akan meminang di negeri mesir itu.
Setelah Datuk Bendahara mendengar bunyinya dalam surat itu hendaklah meminang Tuan Putri maka Datuk Bendahara pun Marahlahserta dicarik – cariknya surat itu maka lalu di lontarkan kepada muka utusan itu seraya katanya “Tiadalah aku mau bermenantukan Raja Habsyi kapir laknat Allah isi neraka, apalah hendaknya itu akupun adalah menantikan dia”. Maka utusan itu pun sangat malu lalu dia keluar tiada bermohon lagi.
Setelah raja Habsyi mendengar kata utusan itu maka baginda marahnya bagai api bernyala – nyala dan seperti ular berbelit –belit seraya memandang kiri dan kanan maka baginda pun mengambil prajuritnya yang kembar itu seraya katanya, ‘Hai Wira Maya dan Wira Santiaka, pergilah engkau segeralah ke negeri mesir, ambil olehmu Putri Siti Baghdad.
Setelah itu maka Wira Maya dan wira Santiaka pun menyembah lalu berjalan ke luar kota maka lalu terbang ke undara menuju kota mesir. Maka Wira Maya dan Wira Santiaka pun masuk kedalam puri dan ketika tengah malam ia membaca aji halimunah dan sirap. Maka orang dalam puri pun tidurlah seperti akan mati, tiadalah khabarkan lagi dari pada sebab kena sirap Wira Maya dan Wira Santiaka itu. Maka tuan Putri pun sangat tidur. Maka Wira Maya dan Wira Santiaka pun segeralah ia mengambil Tuan Putri itu serta dimasukannya ke dalam peti maka lalu di bawanya terbang ke udara pulang ke negeri habsyi.
Kemudian maka Ahmad pun turunlah memegang tangannya Tuan Putri maka Tuan Putri pun terkejut melihat Ahmad serta ia memeluk Ahmad seraya katany “Syukurlah Kakanda dating ini, bawalah hamba pulang ke negeri Mesir”. Maka Ahmad pun segeralah ia menaikan Tuan Putri ke atas kudanya itu maka Ahnad pun memakai kaus lalu terbang ke udara.
Maka Wira Maya dan Wira Santiaka itu pun bermohon lalu keluar kota. Maka dilihatnya ada kuda terbang. Maka Wira Maya dan Wira Santiaka pun segeralah terbang ke udara itu mendapatkan Kiyai Ahmad seraya ia berseru-seru mengatakan “Hai pencuri, manusiakah engkau atau jinkah engkau ini, nantikan aku dahulu. Dan jikalau sungguh engkau perajurit berhentilah”.
Maka Ahmad pun segeralah melepaskan tangan Wira Maya dan Wira Santiaka itu maka ia pun sujud keduanya kepada Ahmad serta minta masuk agama islam. Maka berkata Ahmad, “Seribu syukurlah Tuan Hamba ini Hendak Masuk Agama sebenar-benarnya itu”. Kemudian maka Ahmad itu pun mengajarkan kalimat syahadat kedua bersaudara Wira Maa dan Wira Santiaka.